Di bidang statistika, frekuensi absolut merupakan angka yang mengindikasikan jumlah kemunculan suatu nilai dalam suatu himpunan data. Jangan keliru, frekuensi kumulatif tidak sama dengan frekuensi absolut. Frekuensi kumulatif adalah total (atau jumlah terkini) dari semua frekuensi sampai batas tertentu dalam himpunan data tersebut. Penjelasan tersebut mungkin terasa rumit, namun jangan khawatir: topik ini akan lebih mudah dipahami apabila Anda memiliki kertas dan pena serta mengikuti contoh soal yang dijelaskan dalam artikel ini.
Menghitung Frekuensi Kumulatif Biasa
Untuk menghitung frekuensi kumulatif biasa, langkah-langkah berikut dapat diikuti:
Langkah 1: Urutkan Nilai-nilai
Langkah pertama adalah mengurutkan nilai-nilai yang terdapat dalam kumpulan data. “Kumpulan data” merupakan sekelompok bilangan yang menggambarkan keadaan suatu hal. Urutkan nilai-nilai tersebut dari terkecil sampai terbesar.
Contoh: Misalkan Anda mengumpulkan data mengenai jumlah buku yang dibaca setiap murid selama satu bulan terakhir. Setelah diurutkan dari terkecil sampai terbesar, data yang Anda dapatkan adalah: 3, 3, 5, 6, 6, 6, 8.
Langkah 2: Hitung Frekuensi Absolut Setiap Nilai
Langkah berikutnya adalah menghitung frekuensi absolut setiap nilai. Frekuensi sebuah nilai adalah banyaknya kali nilai tersebut muncul dalam kumpulan data. Untuk memudahkan perhitungan frekuensi, bisa dibuat sebuah tabel dengan kolom “Nilai” (atau hal yang diukur oleh nilai tersebut) dan kolom “Frekuensi”. Isi tabel sesuai dengan kumpulan data yang ada.
Contoh: Pada tabel, tuliskan “Jumlah Buku” di baris paling atas pada kolom pertama dan “Frekuensi” di baris paling atas pada kolom kedua. Pada baris kedua, tuliskan nilai pertama, yaitu “3”, di bawah “Jumlah Buku”. Hitunglah jumlah kemunculan bilangan 3 dalam kumpulan data. Karena ada dua bilangan 3, tuliskan angka “2” di bawah “Frekuensi” pada baris kedua. Lakukan hal yang sama untuk nilai-nilai lain dalam kumpulan data.

Tabel frekuensi absolut:
Nilai | Frekuensi |
---|---|
3 | F = 2 |
5 | F = 1 |
6 | F = 3 |
8 | F = 1 |
Langkah 3: Hitung Frekuensi Kumulatif Nilai Pertama
Langkah terakhir adalah menghitung frekuensi kumulatif nilai pertama. Frekuensi kumulatif menjawab pertanyaan “berapa kali nilai ini atau nilai yang lebih kecil muncul dalam kumpulan data?” Perhitungan frekuensi kumulatif dimulai dari nilai terkecil.
Langkah 3: Hitung Frekuensi Kumulatif
Setelah menghitung frekuensi absolut untuk setiap nilai, langkah selanjutnya adalah menghitung frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif merupakan jumlah dari frekuensi absolut nilai tersebut dengan frekuensi kumulatif nilai sebelumnya.
Contoh: Mari kita lihat langkah-langkahnya:
Langkah 3.1: Hitung Frekuensi Kumulatif Nilai Pertama
Frekuensi kumulatif nilai pertama dapat dihitung dengan mudah karena tidak ada nilai yang lebih kecil daripada nilai terkecil. Oleh karena itu, frekuensi kumulatif nilai pertama sama dengan frekuensi absolutnya.
Contoh: Misalnya, dalam kumpulan data, nilai terkecil adalah 3 dan frekuensi absolutnya adalah 2. Tidak ada murid yang membaca kurang dari 3 buah buku. Jadi, frekuensi kumulatif nilai pertama adalah 2. Tulislah angka “2” di sebelah frekuensi nilai pertama pada tabel:
Nilai | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|
3 | F = 2 | Fkum = 2 |
Langkah 3.2: Hitung Frekuensi Kumulatif Nilai Berikutnya
Untuk menghitung frekuensi kumulatif nilai berikutnya, jumlahkan frekuensi absolut nilai tersebut dengan frekuensi kumulatif nilai sebelumnya.
Contoh: Misalkan kita ingin menghitung frekuensi kumulatif nilai 5. Dalam tabel, frekuensi absolut nilai 5 adalah 1 dan frekuensi kumulatif nilai sebelumnya adalah 2. Jumlahkan angka-angka tersebut: 2 + 1 = 3. Tulislah hasilnya, yaitu “3”, di sebelah frekuensi kumulatif nilai 5 pada tabel:
Nilai | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|
3 | F = 2 | Fkum = 2 |
5 | F = 1 | Fkum = 3 |
Ulangi prosedur ini untuk menghitung frekuensi kumulatif semua nilai dalam kumpulan data:
Nilai | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|
3 | F = 2 | Fkum |
Mengelompokkan Data Kontinu dan Membuat Grafik
Langkah-langkah selanjutnya dalam mengerjakan soal yang lebih rumit adalah mempelajari tentang data diskrit dan kontinu. Data diskrit terdiri dari unit-unit yang dapat dihitung, sedangkan setiap unit tidak mungkin berupa pecahan. Sementara itu, data kontinu menggambarkan sesuatu yang tidak dapat dihitung secara tepat dan hasil pengukuran dapat berupa pecahan atau desimal dengan satuan apa pun yang digunakan.
Contoh: Misalnya, jumlah anjing merupakan contoh data diskrit karena tidak mungkin ada “setengah anjing”. Di sisi lain, kedalaman salju merupakan contoh data kontinu karena dapat bertambah secara bertahap dalam pecahan/desimal. Misalnya, kedalaman salju bisa diukur sebagai 142,2 cm.
Langkah 4.1: Kelompokkan Data Kontinu dalam Rentang Nilai
Untuk mempermudah analisis, data kontinu perlu dikelompokkan dalam rentang-nilai. Hal ini berguna ketika kumpulan data terdiri dari banyak nilai unik. Dalam metode ini, buatlah rentang-nilai tertentu untuk setiap baris dalam tabel. Pastikan jarak antar rentang-nilai adalah sama (misalnya 0—10, 11—20, 21—30, dan seterusnya), tidak peduli berapa banyak nilai yang termasuk dalam setiap rentang-nilai. Berikut adalah contoh kumpulan data kontinu yang dituliskan dalam bentuk tabel:
Rentang Nilai | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|
200—250 | 1 | 1 |
251—300 | 4 | 5 |
301—350 | 2 | 7 |
Langkah 4.2: Membuat Grafik Garis
Setelah menghitung frekuensi kumulatif, persiapkan kertas grafik. Gambarlah grafik garis dengan sumbu x mewakili nilai dalam kumpulan data dan sumbu y mewakili frekuensi kumulatif. Membuat grafik garis ini akan mempermudah proses penghitungan selanjutnya dan memberikan visualisasi yang lebih jelas.
Membuat Grafik Garis dan Menemukan Nilai Median
Langkah selanjutnya adalah membuat grafik garis berdasarkan data yang telah diolah sebelumnya. Grafik garis memberikan visualisasi yang jelas tentang hubungan antara nilai dalam kumpulan data dan frekuensi kumulatif.
Langkah 5.1: Membuat Grafik Garis
Untuk membuat grafik garis, buat sumbu x dengan tanda yang sesuai dengan nilai dalam kumpulan data. Pada setiap nilai di sumbu x, gambar titik di posisi yang sesuai di sumbu y berdasarkan frekuensi kumulatif nilai tersebut. Hubungkan titik-titik yang berdekatan dengan garis.
Jika ada nilai yang tidak ada dalam kumpulan data, frekuensi absolutnya adalah 0. Menambahkan 0 pada frekuensi kumulatif terakhir tidak akan mengubah nilai. Oleh karena itu, gambarlah titik dengan nilai y yang sama dengan nilai terakhir pada grafik garis.
Karena frekuensi kumulatif selalu meningkat seiring dengan nilai dalam kumpulan data, grafik garis akan selalu bergerak ke arah kanan atas. Jika Anda melihat grafik garis yang menurun, kemungkinan Anda melihat kolom frekuensi absolut, bukan frekuensi kumulatif.
Langkah 5.2: Menemukan Nilai Median menggunakan Grafik Garis
Nilai median merupakan nilai yang berada tepat di tengah-tengah kumpulan data. Separuh nilai dalam kumpulan data berada di atas median, sedangkan separuh sisanya berada di bawah median. Berikut adalah langkah-langkah untuk menemukan nilai median menggunakan grafik garis:
- Perhatikan titik terakhir pada ujung kanan grafik garis. Nilai y dari titik tersebut adalah frekuensi kumulatif total, yaitu jumlah total nilai dalam kumpulan data. Misalnya, jika frekuensi kumulatif total adalah 16.
- Bagi frekuensi kumulatif total dengan 2, lalu cari posisi bilangan hasil pembagian tersebut di sumbu y. Misalnya, jika 16 dibagi 2 sama dengan 8, temukan angka “8” pada sumbu y.
- Cari titik di grafik garis yang sejajar dengan nilai y tersebut. Dengan jari tangan, tarik garis lurus secara horizontal dari posisi “8” di sumbu y sampai bertemu dengan grafik garis.
Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan grafik garis untuk menemukan nilai median dengan akurat.
Menemukan Nilai Median dan Kuartil menggunakan Grafik Garis
Langkah 5.3: Menemukan Nilai Median
Setelah menggambar grafik garis, langkah selanjutnya adalah menemukan nilai median. Nilai median adalah nilai yang membagi kumpulan data menjadi dua bagian yang sama besar. Separuh nilai berada di bawah median, dan separuh sisanya berada di atas median.
Untuk menemukan nilai median, perhatikan titik di grafik garis yang terletak di tengah-tengah kumpulan data. Titik tersebut merupakan titik yang disentuh oleh jari ketika mengikuti garis lurus yang menghubungkan posisi “8” pada sumbu y, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Titik yang disentuh oleh jari pada sumbu x adalah nilai median kumpulan data.
Misalnya, jika nilai x yang ditemukan adalah 65, berarti nilai median kumpulan data adalah 65. Artinya, separuh kumpulan data berada di bawah 65 dan separuh sisanya berada di atas 65.
Langkah 5.4: Menemukan Nilai Kuartil
Selain nilai median, kita juga dapat menemukan nilai kuartil menggunakan grafik garis. Nilai kuartil membagi kumpulan data menjadi empat bagian yang sama besar.
Langkah-langkah untuk menemukan nilai kuartil hampir sama dengan langkah-langkah untuk menemukan nilai median. Perbedaannya terletak pada cara menemukan nilai y yang berbeda:
Menemukan Nilai Kuartil Bawah
Untuk menemukan nilai y kuartil bawah, bagi frekuensi kumulatif total dengan 4. Nilai x yang berkoordinasi dengan nilai y tersebut merupakan nilai kuartil bawah. Seperempat kumpulan data berada di bawah nilai kuartil bawah.
Menemukan Nilai Kuartil Atas
Untuk menemukan nilai y kuartil atas, kalikan frekuensi kumulatif total dengan 3/4. Nilai x yang berkoordinasi dengan nilai y tersebut merupakan nilai kuartil atas. Tiga perempat kumpulan data berada di bawah nilai kuartil atas, dan seperempat sisanya berada di atas nilai kuartil atas.
Dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat menemukan nilai kuartil dengan akurat dari keseluruhan kumpulan data.
Mengelompokkan Kumpulan Data dalam Rentang
Untuk mengorganisir dan menganalisis kumpulan data yang memiliki banyak nilai, baik itu data diskrit maupun data kontinu, dapat dilakukan dengan mengelompokkannya dalam bentuk rentang nilai.
Langkah 1: Menentukan Rentang Nilai

Langkah pertama adalah menentukan rentang nilai yang akan digunakan untuk mengelompokkan data. Rentang ini akan membagi kumpulan data menjadi beberapa kelompok yang memiliki nilai-nilai serupa.
Langkah 2: Mengelompokkan Nilai dalam Rentang
Setelah rentang nilai ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan setiap nilai dalam kumpulan data ke dalam rentang yang sesuai. Nilai-nilai yang berada dalam rentang yang sama akan dikelompokkan bersama.
Langkah 3: Menyusun Tabel Rentang dan Frekuensi
Setelah nilai-nilai dikategorikan ke dalam rentang, tabel rentang dan frekuensi dapat disusun. Tabel ini akan menyajikan informasi tentang rentang nilai dan jumlah frekuensi setiap rentang.
Langkah 4: Menampilkan Data dalam Bentuk Grafik atau Diagram
Untuk memvisualisasikan kumpulan data yang telah dikelompokkan dalam rentang, dapat digunakan grafik atau diagram yang sesuai. Grafik atau diagram ini akan membantu dalam pemahaman visual mengenai distribusi data dan pola yang muncul.
Dengan mengelompokkan kumpulan data dalam rentang, analisis dan interpretasi data dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif. Rentang nilai memungkinkan kita untuk melihat secara keseluruhan bagaimana data terdistribusi dan mengidentifikasi tren atau pola yang muncul dari kumpulan data tersebut.
Anda sedang membaca artikel tentang Cara Menghitung Frekuensi Kumulatif.
Artikel ini akan memberikan informasi yang diperlukan mengenai cara menghitung frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif adalah metode yang digunakan untuk menghitung jumlah akumulatif dari frekuensi sebuah nilai atau rentang nilai dalam kumpulan data.
Dengan memahami cara menghitung frekuensi kumulatif, Anda akan dapat menganalisis data dengan lebih mendalam dan memperoleh wawasan tentang distribusi nilai dalam kumpulan data.
Dalam artikel ini, Anda akan diberikan penjelasan rinci tentang langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghitung frekuensi kumulatif. Informasi ini akan membantu Anda dalam melakukan analisis data yang lebih komprehensif dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pola atau tren yang muncul dari kumpulan data.
Semoga artikel ini memberikan informasi yang Anda butuhkan dan membantu Anda dalam memahami dan mengaplikasikan konsep frekuensi kumulatif dalam analisis data.