Cirinya Kata Kerja: Identifikasi dan Contoh yang Mudah Dipelajari, Pengertian

Sebagaimana diketahui, dalam sebuah kalimat terdiri dari susunan kata yang mempunyai fungsi masing-masing. Kaidah yang lazim diterapkan agar menghasilkan kalimat yang sempurna adalah dengan mengikuti aturan S+P+O+K. Susunan tersebut tidak terlepas dari sebuah kata kerja atau predikat yang berperan penting dalam menyusun kalimat.

Cirinya Kata Kerja Identifikasi dan Contoh yang Mudah Dipelajari, Pengertian
Cirinya Kata Kerja Identifikasi dan Contoh yang Mudah Dipelajari, Pengertian

Namun, meskipun dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kita kerap mendengar kata kerja atau dalam pembuatan kalimat sering diulas seputar kata kerja, masih banyak calon penulis yang belum memahami sepenuhnya fungsi kata kerja dengan benar. Oleh karena itu, pada artikel ini kami akan membantu kamu untuk memahami kata kerja lebih jelas dan lengkap. Kami akan menjelaskan secara detail tentang pengertian kata kerja, ciri-cirinya, serta jenis-jenisnya yang akan dilengkapi dengan contoh-contoh yang mudah dipahami. Diharapkan setelah membaca artikel ini, kamu akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kata kerja dan mampu menggunakannya secara efektif dalam menyusun kalimat.

Pengertian Kata Kerja

Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Menurut Sudaryanto (1991) dalam situs Kantor Bahasa Maluku Kemdikbud, kata kerja sering dinyatakan dengan modus perintah atau menggunakan aspek keberlangsungan berupa kata sedang, seperti sedang makan, sedang tidur, sedang mandi, dan sebagainya. Sedangkan menurut Harimurti Kridalaksana (1993), kata kerja adalah kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat. Kamus Besar Bahasa Indonesia juga menjelaskan bahwa kata kerja adalah kata yang menggambarkan proses, menunjukkan perbuatan, atau keadaan.

Ciri-Ciri Kata Kerja

Kata kerja memiliki ciri-ciri yang dapat diamati dari bentuk-bentuk kebahasaan, seperti morfologi, sintaksis, dan semantiknya. Salah satu ciri dari kata kerja dalam bahasa Indonesia adalah dapat diawali dengan kata ‘tidak’, tetapi tidak dapat diawali dengan kata ‘sangat’. Sebagai contoh, kata kerja ‘makan’ dapat diubah menjadi ‘tidak makan’, tetapi tidak mungkin menjadi ‘sangat makan’.

Selain itu, kata kerja dapat berubah bentuk sesuai dengan waktu, aspek, dan modus. Dalam bahasa Indonesia, bentuk-bentuk tersebut terdiri dari bentuk dasar, bentuk lampau, bentuk sekarang, bentuk perintah, bentuk sedang, dan bentuk telah. Contoh penggunaan bentuk-bentuk tersebut dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Bentuk dasar: Dia makan nasi.
  • Bentuk lampau: Dia sudah makan nasi.
  • Bentuk sekarang: Dia sedang makan nasi.
  • Bentuk perintah: Makanlah nasi itu.
  • Bentuk sedang: Dia sedang makan nasi.
  • Bentuk telah: Dia sudah makan nasi.

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa kata kerja dapat menunjukkan waktu, keadaan, dan modus suatu perbuatan atau tindakan.

Jenis-Jenis Kata Kerja

Kata kerja verba memiliki beberapa jenis berdasarkan objek, bentuk, subjeknya, dan bentuk lainnya. Pada bagian ini, kami akan menjelaskan beberapa jenis kata kerja berdasarkan bentuknya.

Kata Kerja Verba Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, kata kerja dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata kerja dasar dan kata kerja turunan.

1. Kata Kerja Verba Dasar

Kata kerja dasar adalah kata kerja yang tidak memiliki imbuhan atau merupakan kata dasar, seperti makan, minum, mandi, tidur, lari, bakar, datang, bangun, ambil, angkat, antar, dan lain sebagainya. Contoh penggunaan kata kerja dasar dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Sudah jam 12.00 siang, Marni masih juga belum bangun.
  • Adi tidak pernah minum minuman keras.
  • Erna dan teman-temannya mandi di sungai.
  • Libur panjang kerjanya hanya makan dan tidur saja.

2. Kata Kerja Verba Turunan

Kata kerja turunan adalah kata kerja yang sudah mendapatkan imbuhan (afiksasi) atau mengalami pemajemukan. Kata kerja turunan dapat dibagi lagi menjadi lima kelompok, yaitu:

  1. Bebas Afiks Wajib: kata yang harus mempunyai afiks supaya bisa berfungsi sebagai kata kerja, kalau dipisahkan dari afiksnya, maka kata ini bisa menjadi jenis kata lainnya. Contoh: mendarat, melebar, mengering, dan sebagainya.
  2. Bebas Afiks Manasuka: kata kerja dasar yang ditambahkan afiks, namun masih dapat berfungsi sebagai kata kerja kalau afiks itu tidak digunakan. Contohnya: membaca, mencari, bekerja.
  3. Terikat Afiks Wajib: contohnya berjuang, mengungsi, bertemu.
  4. Reduplikasi: kata kerja yang mengalami pengulangan dalam kata tersebut, seperti menari-nari, bergoyang-goyang, mencari-cari, dan sebagainya.
  5. Majemuk: kata kerja yang terbentuk dari dua kata yang lain lalu sesudah digabungkan memberikan makna baru, seperti cari mati, cuci darah, dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kata kerja memiliki beberapa jenis berdasarkan bentuknya. Memahami jenis-jenis kata kerja ini akan membantu dalam memahami makna dan penggunaan kata kerja secara lebih baik.

Kata Kerja Berdasarkan Subjeknya

Kata kerja dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan peran subjeknya, yaitu kata kerja aktif dan kata kerja pasif.

1. Kata Kerja Verba Aktif

Kata kerja aktif adalah kata kerja dimana subjeknya berposisi sebagai pelaku atau agen dari suatu tindakan atau perbuatan, biasanya berawalan me- dan ber-. Contoh penggunaan kata kerja aktif dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Adi memukul bola dengan kuat.
  • Mirna mengumpulkan kerang di pantai.
  • Kuda itu berlari sangat cepat.
  • Ibuku bertemu Bu Lurah di pasar.

2. Kata Kerja Verba Pasif

Kata kerja pasif adalah kata kerja yang subjeknya berposisi sebagai yang dikenai subjek atau mudahnya dapat disebut sebagai penderita. Biasanya berawalan di- dan ter-. Contoh penggunaan kata kerja pasif dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Tanaman itu disirami oleh Andin setiap pagi.
  • Bola ditendang Andi hingga keluar gawang.
  • Adi terlempar dari sepedanya.
  • Kami terdampar di pulau karena perahu yang kami tumpangi rusak.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang jenis-jenis kata kerja berdasarkan peran subjeknya sangat penting dalam memahami makna kalimat. Oleh karena itu, penting untuk menguasai kedua jenis kata kerja ini dan dapat menggunakannya dengan tepat dalam kalimat-kalimat yang dibuat.

Kata Kerja Verba Berdasarkan Objeknya

Kata kerja dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan objeknya, yaitu kata kerja transitif, kata kerja benefaktif, dan kata kerja intransitif.

1. Kata Kerja Verba Transitif

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek untuk melengkapi makna kalimat. Objek ini dapat berupa benda atau kata benda. Contoh kata kerja transitif beserta objeknya dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Indah mencuci piring. (kata “mencuci” memerlukan objek “piring” agar makna kalimat menjadi jelas)
  • Rina membuat karya tulis. (kata “membuat” memerlukan objek “karya tulis” agar makna kalimat menjadi jelas)
  • Lira memberi makan binatang. (kata “memberi” memerlukan objek “makanan untuk binatang” agar makna kalimat menjadi jelas)
  • Dia menendang batu dengan keras. (kata “menendang” memerlukan objek “batu” agar makna kalimat menjadi jelas)

2. Kata Kerja Verba Intransitif

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk melengkapi makna kalimat, karena maknanya sudah jelas. Namun, kata kerja intransitif sering diikuti dengan keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang aksi atau keadaan yang dijelaskan. Contoh kata kerja intransitif dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Laila sedang makan di warung depan sekolah.
  • Erna tidak jadi pergi ke pasar.
  • Keluarga korban kecelakaan itu menangis.
  • Mirna sedang tidur pulas.

3. Kata Kerja Verba Benefaktif

Kata kerja benefaktif adalah kata kerja yang memerlukan dua objek, yaitu subjek dan objek yang menerima manfaat atau keuntungan dari tindakan subjek. Contoh kata kerja benefaktif beserta objeknya dalam kalimat adalah sebagai berikut:

  • Andi memberikan hadiah kepada temannya. (kata “memberikan” memerlukan dua objek, yaitu “Andi” sebagai subjek dan “temannya” sebagai objek penerima hadiah)
  • Mirna mengajarkan pelajaran kepada adiknya. (kata “mengajarkan” memerlukan dua objek, yaitu “Mirna” sebagai subjek dan “adiknya” sebagai objek penerima pelajaran)
  • Bapak memberi uang saku kepada anaknya. (kata “memberi” memerlukan dua objek, yaitu “Bapak” sebagai subjek dan “anaknya” sebagai objek penerima uang saku)

Kata Kerja Berdasarkan Bentuk Lain

Selain empat jenis kata kerja yang sudah disebutkan di atas, ternyata adapula kata kerja bentuk lain yang perlu kita pahami juga. Kata kerja dapat pula dibagi menjadi 3 kelompok dalam bentuk lainnya yaitu kata kerja benefaktif, reflektif, dan resiprok.

Kata Kerja Verba Benefaktif

Kata kerja benefaktif adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan atau tindakan yang dilakukan untuk orang lain. Kata kerja benefaktif umumnya memiliki imbuhan me- dan -kan.

Contoh kata kerja Benefaktif dalam kalimat:

  • Adi biasanya menyeberangkan nenek itu
  • Mirna membuatkan kue ulang tahun untuk adiknya
  • Erna membelikan baju baru untuk Ibunya
  • Erni memandikan kucing persianya setiap minggu

Kata Kerja Verba Reflektif

Sementara kata kerja reflektif adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan untuk dirinya sendiri. Kata kerja reflektif umumnya menggunakan imbuhan me-, atau ber-.

Contoh kata kerja Reflektif dalam kalimat sebagai berikut:

  • Laila biasa merias diri sebelum berangkat ke kantor
  • Albar mencukur kumisnya setiap hari Jum’at
  • Indah bersembunyi dibalik batu besar
  • Intan berenang setiap hari Minggu
  • Bayu bermain supaya tidak stres

Kata Kerja Verba Resiprok

Kata kerja resiprok merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh dua orang. Kata kerja ini umumnya tidak boleh diawali oleh kata “saling”, karena maknanya telah menunjukkan “saling”. Kata kerja ini biasanya menggunakan imbuhan ber- dan -an.

Contoh kata kerja Resiprok dalam kalimat sebagai berikut:

  • Adi bersalaman dengan kepala sekolah
  • Mirna berpandangan dengan Adi
  • Erna dan Erni berpegangan tangan.
  • Indah dan Rizki berangkat ke sekolah naik sepeda motor.
  • Ibu berpergian bersama dengan ayah ke Surabaya.

Cara Penggunaan Kata Kerja

Dalam penggunaan kata kerja, kita juga harus memahami struktur penyusunan kalimat supaya kata kerja dapat berfungsi dengan benar. Kata kerja material dan kata kerja relasional merupakan kata kerja yang sering digunakan dalam menyusun sebuah kalimat. Kita sering menemukan jenis kata kerja ini pada teks eksplanasi/penjelasan.

Kata Kerja Material

Kata kerja material adalah kata kerja berimbuhan yang menunjukkan aktivitas fisik (perbuatan yang dapat dilihat) yang dilakukan oleh partisipan. Contoh dari kata kerja material antara lain adalah: menulis, membaca, memasak, menendang, memukul, dll.

Apabila kamu menemukan sebuah kata kerja yang menunjukkan bahwa subjek sedang melakukan sesuatu, maka kata kerja tersebut termasuk kata kerja material.

Struktur Kalimat

Dalam sebuah kalimat yang menggunakan kata kerja material, struktur kalimatnya adalah sebagai berikut:

Subjek + Kata Kerja (Verba) Material + Objek + Keterangan (opsional)

Contoh Penggunaan:

  • Annisa menulis novel
  • Albar menendang bola ke arah gawang
  • Andin memotong sayuran di dapur

Kata Kerja Relasional

Kata kerja relasional merupakan kata yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap.

Sebuah kalimat yang mengandung kata relasional harus mengandung pelengkap. Jika tidak, maka kalimat tersebut akan terlihat rancu (tidak pas).

Struktur Kalimat

Dalam sebuah kalimat yang mengandung kata kerja relasional, struktur kalimatnya adalah sebagai berikut:

Subjek + Kata Kerja (Verba) Relasional + Pelengkap

Contoh Penggunaan Kata Kerja Relasional

  • Liana adalah ketua kelas
  • Dimas memiliki laptop berwarna putih
  • Nindi mencuci baju renang
  • Melly mendapat juara menulis cerpen

Kesimpulannya adalah kata kerja material digunakan untuk sebuah kata kerja yang menunjukkan sebuah tindakan. Sedangkan kata kerja relasional menunjukkan hubungan sebab akibat.

Contoh Penggunaan Kata Kerja dalam Kalimat

Kalimat Mengandung Kata Kerja Aktif

Bela bahagia saat namanya terpanggil sebagai pemenang kompetisi.

Arlan merasa bahwa dirinya pantas menjadi seorang manajer.

Diana tersinggung ketika dirinya dipanggil gendut.

Rian menolak uang pemberian temannya.

Ani sedih karena sepatunya hilang.

Soleh yakin bahwa dia akan mendapatkan nilai bagus.

Ardi paham akan kondisinya sekarang.

Viana ikhlas menolong seorang pengemis.

Budi menerima saran dari orang lain.

Avriana setuju akan diadakan festival.

Bahrul memikirkan tawaran yang diberikan oleh atasannya.

Haris memarahi bawahannya yang melakukan kesalahan.

Giana ragu dia akan mendapatkan nilai bagus.

Ulin terganggu tidurnya karena kebisingan dari luar.

Andi bersemangat sekali mengikuti lomba lari.

Nia putus asa melihat hasil ujiannya yang jelek.

Tia menangis setelah mendengar kabar dari temannya.

Adi bersalaman dengan ibu guru.

Maya berpandangan dengan Adi.

Rani dan Retno berpegangan tangan.

Ibu membuatkan kue ulang tahun dengan menghiaskan tokoh kartun kesayangan anak semata wayangnya.

Ayah mengecat pagar rumah dengan warna yang lebih cerah untuk menyambut lebaran satu minggu lagi.

Kalimat Mengandung Kata Kerja Pasif

Pohon besar di halaman sekolah tumbang ditiup badai.

Novel “Siti Nurbaya” itu sudah selesai dibaca oleh Andi.

Lomba mengarang itu dimenangkan oleh murid baru di kelasku.

Karikatur foto adik digambar oleh Arum.

Saat musim hujan, benih padi ditabur oleh para petani.

Banyak penumpang anak-anak terhimpit dalam kereta yang penuh sesak itu.

Buku itu terinjak oleh temanku.

Kucing kecil itu dikerumuni anak-anak.

Kata Kerja dalam Kalimat

Kata kerja merupakan jenis kata dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan aksi atau perbuatan dalam sebuah kalimat. Dalam contoh-contoh di atas, dapat dilihat penggunaan kata kerja aktif dan pasif dalam kalimat-kalimat yang

Anda sedang melihat postingan ini: Cirinya Kata Kerja: Identifikasi dan Contoh yang Mudah Dipelajari, Pengertian